Bulan ini saya berkesempatan mendapat tugas ke propinsi Nusa Tenggara Barat, tepatnya di kota Mataram. Perjalanan dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta pada pukul 10.30 WIB dan tiba di Bandara Selaparang pada pukul 13.30 WITA. Terlihat pemandangan indah berupa hamparan pasir putih dan lautan yang biru ketika akan mendarat di Bandara Selaparang.
Sesampainya di Mataram, kami langsung bekerja sampai sore hari, maklum bulan Ramadhan jadi gak pake makan siang dulu, dan setelah selesai bekerja kami kembali menuju ke hotel Grand Legi di Jalan Sriwijaya Mataram untuk Check in dan membersihkan badan sejenak sebelum berbuka puasa.
Perjalanan wisata kita mulai disini ya.. ada wisata kuliner dan wisata alam...
Malam pertama di Mataram kami awali dengan berbuka puasa di sebuah restaurant Iga Sapi yang cukup terkenal, kebetulan letaknya berseberangan dengan hotel tempat kami menginap.
Kedai Makan yang sangat Cozy di Mataram ini berlokasi di Jalan Sriwijaya No.72, tepat di depan Hotel Grand Legi. Ruangannya cukup luas dan nyaman, Menu utamanya tentu saja Iga Sapi, sedangkan menu menu yang lain ada ayam ataupun udang, juga ada sayuran seperti Cha Kangkung.
Hari kedua seperti biasa menjalankan tugas mulai pagi hari sampai sore hari, gak perlu diceritakan deh...
Sore hari setelah bekerja kami kembali ke hotel, seperti biasa bersih-bersih badan dan selanjutnya menuju ke lokasi wisata Taman Narmada.
TAMAN NARMANDA
Narmada terletak 10 kilometer di sebelah timur kota Mataram. Kota ini terkenal dengan julukan kota "Air". Hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa Narmada mempunyai banyak mata air. Mata air berasal dari simpanan air hutan di daerah Narmada yang terletak di Suranadi dan Sesaot.
Taman Narmada terletak 10 Km dari arah timur Cakranegara terbentang dari Timur ke Barat di daerah dataran tinggi Lombok Barat. Bukit kecil dan danau yang ada di taman ini merupakan replika dari dataran dan danau yang ada di gunung Rinjani (gunung tertinggi dan paling keramat di Lombok) yang dibangun oleh Raja Anak Agung Gede Karang Asem pada awal abad 19 saat memerintah Mataram. Raja membuat replika tersebut beserta sebuah Pura Suci Narmada. Menyadari bahwa akan semakin sukar untuk melakukan ziarah tiap tahunnya ke gunung Rinjani karena usianya yang semakin tua maka untuk mempersembahkan sesajen ke Segara Anak yang dikeramati dibuatlah replika di tempat yang lebih rendah. Persembahyangan dipimpin oleh seorang Pendeta di Pura tersebut tanpa pergi ke Gunung Rinjani. Pada saat sekarang, taman terbuka untuk umum dan menjadi pusat rekreasi yang selalu ramai. Didalamnya terdapat mata air yang konon airnya berasal dari Gunung Rinjani dan dipercaya bisa menjadikan seseorang tetap awet muda sehingga disebut Air Awet Muda.
saat masuk ke pura mata air "Bale Petirtan" yang konon katanya bikin awet muda, kita harus memakai selendang di pinggang dan bagi wanita yang sedang berhalangan tidak diperbolehkan masuk ke mata air tersebut.
oke sampai disini dulu ceritanya, bersambung ke catatan edisi berikutnya antara lain Makan Malam di Sop Buntut Istana Rasa yang ueenak, perjalanan ke Air Terjun Otak Kokok, Taman Pusuk yang indah sampai Gili Trawangan yang terkenal itu.. semoga bisa menjadi referensi bagi temen-temen yang ingin berkunjung ke Pulau Lombok...
see yaa dalam catatan Max Bhow berikutnya...
http://maxbhow.blogspot.com
No comments:
Post a Comment